Minggu, 19 Juni 2016

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara



Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek. Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek Ilmiah ( STATIS )
a.       Geografi
b.      Kependudukan
c.       Sumber kekayaan alam
2. Aspek Sosial ( DINAMIS )
1.    Aspek Ideologi ( Pengaruh Aspek Ideologi )
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
1. Ideologi Dunia
a.    Liberalisme(Individualisme)Negara
adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski.




b.    Komunisme(ClassTheory) Negara
adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:
1.      Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
2.      Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3.      Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4.      Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c.    PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1.      Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2.      Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3.      Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4.      Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
5.      Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
6.      Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.

2.    Aspek Politik ( Pengaruh Aspek Politik )
     Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
1.    DalamNegeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
a.       StrukturPolitik Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional.
b.      ProsesPolitik Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
c.       BudayaPolitik Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
d.      KomunikasiPolitik Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional.
2.    LuarNegeri
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. Landasan Politik Luar Negeri yaitu Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan. Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas yaitu Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya. Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ‘45 Ketahanan pada aspek politik dalam negeri yaitu Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat Ketahanan pada aspek politik luar negeri dengan meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan





3.    Aspek Ekonomi ( Pengaruh Aspek Ekonomi )
1.      Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa.
2.      Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ’45, Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain: Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata. EkonomiKerakyatanMenghindari :
1)      Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
2)      Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
3)      Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
4)      Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.
5)      Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
6)      Pemerataan pembangunan.
7)      Kemampuan bersaing.
4.      Aspek Sosial Budaya ( Pengaruh Aspek Sosial budaya )
Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing. Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius - Kekeluargaan - Hidup serba selaras - Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
5.      Aspek Ketahanan Keamanan ( Pengaruh Aspek Ketahanan keamanan ) Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman. Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup :
       - Struktur kekuatan - Tingkat kemampuan - Gelar kekuatan
      Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
1.      Ancaman
a)      Ancaman dari dalam
Meskipuntokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakanhalinisebagaisesuatu yang mengadaada, padakenyataannyapotensiancaman yang dihadapi Negara Republik Indonesia tampaknyaakanlebihbanyakmunculdaridalamnegeri, antara lain dalambentuk:

1)      Disintegrasibangsa, melaluigerakan-gerakanseparatisberdasarkan
sentimentkesukuanataupemberontakanakibatketidakpuasandaerahterhadapkebijakanpemerintahpusa
t.
Contoh: Berbagaipemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permestadanjugagerakansparatis di Timor- Timuryang pernahmenyatakandirinyaberintegrasidengan Indonesia, meskipunakhirnyakenyataanpolitikmenyebabkanlepasnyakembalidaerahtersebut. Ancamansparatisdawasainiditunjukandenganbanyaknyawilayahataupropinsi di Indonesia yang menginginkandirinyamerdekalepasdari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, danbeberapadaerah lain begitu pula beberapaaksiprovokasi yang mengganggukestabilankehidupansampaiterjadinyaberbagaikerusuhan yang diwarnainuansaetnisdan agama.
2)      KeresahansocialakibatketimpangankebijakanekonomidanpelanggaranHakAsasiManusia yang padagilirannyadapatmenyebabkanhuru-hara/ kerusuhanmassa
3)      UpayapenggantianideologyPancaSiladenganideologi lain yang ekstrimatau yang tidaksesuaidenganjiwadansemangatperjuanganbangsa Indonesia.
4)      Potensikonflikantarkelompok/golonganbaikakibatperbedaanpendapat  dalammasalahpolitik, maupunakibatmasalah SARA.
5)      Makarataupenggulinganpemerintah yang sahdankonstitusional
Masalahkependudukan yang mempengaruhiketahanannasionalJumlahpenduduk; pertambahanjumlahpendudukdipengaruhiolehmortalitas, fertilitas, danmigrasi.Seginegativedaripertambahanpendudukadalahbilapertambahaninitidakseimbangdengantingkatpertumbuhanekonomidantidakdiikutidenganusahapeningkatankualitaspenduduksehinggaakanmenimbulkanpermasalahansocialsepertipengangguran yang langsungmaupuntidaklangsungakanmelemahkanketahanannasional.





b)      Ancaman dari luar
Gangguandariluaradalahgangguanyang datangnya darinegara lain.
1)      Adanya negara lain yang  inginmenguasaipulau-pulaukecil yang masihberada di dalamwilayah NKRI namundekatdenganwilayahNegaralain.
2)      Potensiancamandariluarlainnyaadalahdalambentuk "penjarahan" sumberdayaalam Indonesia melaluieksploitasisumberdayaalamyangtidakterkontrol yang padagilirannyadapatmerusaklingkunganataupembagianhasil yang tidakseimbangbaik yang dilakukansecara "legal" maupun yang dilakukanmelaluikolusidenganpejabatpemerintahterkaitsehinggameyebabkankerugianbaginegara.
Gangguandariluartampaknyaakanlebihberbentukupayamenghancurkan moral danbudayabangsamelaluidisinformasi, propaganda, peredarannarkotikadanobat-obatterlarang, film-film porno atauberbagaikegiatankebudayaanasing yang mempengaruhibangsa Indonesia terutamagenerasimuda, yang padagilirannyadapatmerusakbudayabangsa
.


2.      Misi
Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan yang diabdikan untuk kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

3.      Kewilayahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhipemantapanketahanannasionaldalammenjagakeutuhan NKRI.
  • Posisisilang Indonesia yang sangatstrategis
  • Kekayaanalamnya yang selalumenjadiincaranbangsa-bangsa lain.
  • Strukturgeografisnyasebagainegerikepulauandenganpantai yang sangatpanjangdan ”poros” danlaut yang terbukalebar di antaranya, yang dengandemikianmudahmenjaditujuansubversi, intrusi, penyelundupandan lain-lain.
  • Penduduk yang besarjumlahnya, denganstrukturkependudukan yang tidakmerataantara Indonesia bagianbaratdanbagiantimurdenganperkembangan yang jugatidakmerata.
  • Banyaknyapersoalan-persoalandalamnegeri, baikpersoalan horizontal antardaerah, maupun vertical antaradaerahmaupunpusat, maupunantarlembaga-lembaganegaradipusatdandidaerah.
  • Indonesia masihdalamtahap ”transformasi” danreformasi yang membawaakibat-akibatpositifdan negative terhadapkemantapanketahanannasional, baikkarenaperalihankekuasaan/kewenangannegara, maupunkarena proses demokratisasi, dan lain-lain.
  • Situasiekonomidankeuangan Indonesia yang masihsangatterbatasuntukmeningkatkankemampuanpertahanandanpenegakankeamanan, baik di darat, laut, maupundiudara.
  • Berbagai-bagaipermasalahanperbatasan, baikdarat, laut, termasukdasarlaut, danudara yang mewajibkan Indonesia mautidakmauharusmeningkatkankemampuanpertahanandankeamanannyauntukmemantapkanketahanannasionaldalammenjagakeutuhan NKRI.
                                                                                                                
4.      Politik Pertahanan
 diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama. Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing dengan alasan-alasan : - Menegakkan HAM - Demokrasi - Penegakan hokum - Lingkungan hidup Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces) :
a)             Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
b)             Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS.
c)             Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan :
(1)   Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
(2)   Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
(3)   Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
(4)   Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
(5)   Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
(6)   Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
(7)   TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
(8)   Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.

0 komentar:

Posting Komentar