Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan
nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam
berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut
waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga
interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan
komplek. Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan, yaitu:
a. Geografi
b. Kependudukan
c. Sumber
kekayaan alam
2. Aspek Sosial ( DINAMIS )
1.
Aspek Ideologi ( Pengaruh Aspek
Ideologi )
Ideologi
adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah
dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
1. Ideologi
Dunia
a.
Liberalisme(Individualisme)Negara
adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat
(kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada
manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk
penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme
mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi
yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John
Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski.
b.
Komunisme(ClassTheory)
Negara
adalah susunan golongan (kelas)
untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),
oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut
kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:
1.
Menciptakan situasi konflik untuk
mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan.
3.
Mengkomuniskan dunia, masyarakat
tanpa nasionalisme.
4.
Menginginkan masyarakat tanpa kelas,
hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c.
PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan
umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam
kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2. Ideologi
Pancasila
Merupakan
tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga
pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
didalamnya. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Indonesia. Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk
memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1.
Pengamalan Pancasila secara obyektif
dan subyektif.
2.
Pancasila sebagai ideologi terbuka
perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3.
Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara
terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya
untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4.
Contoh para pemimpin penyelenggara
negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
5.
Pembangunan seimbang antara fisik
material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan
sekularisme.
6.
Pendidikan moral Pancasila
ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran
lain.
2. Aspek
Politik ( Pengaruh Aspek Politik )
Politik berasal dari kata politics dan atau policy
yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
1.
DalamNegeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
a.
StrukturPolitik Wadah penyaluran
pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam
menjaring/pengkaderan pimpinan nasional.
b.
ProsesPolitik Rangkaian pengambilan
keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang
bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya
terselenggara pemilu.
c.
BudayaPolitik Pencerminan dari
aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan
politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
d.
KomunikasiPolitik Hubungan timbal
balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik
rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional.
2. LuarNegeri
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan
nasional dalam pergaulan antar bangsa. Landasan Politik Luar Negeri yaitu
Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai
dengan kemanusiaan dan keadilan. Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan
aktif.
Bebas yaitu Indonesia tidak memihak pada
kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional
tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar
cita-citanya. Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan
politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ‘45 Ketahanan pada aspek
politik dalam negeri yaitu Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,
mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan
nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat Ketahanan
pada aspek politik luar negeri dengan meningkatkan kerjasama internasional yang
saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama
dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan,
perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan
3.
Aspek Ekonomi ( Pengaruh Aspek
Ekonomi )
1.
Aspek
kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat
meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa.
2.
Usaha-usaha
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok,
serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi
kebutuhan. Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi
corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem
perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis
dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar. Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ’45, Sistem
perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak
dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan
untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal
monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem
perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing
tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan
ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang
adil dan merata. EkonomiKerakyatanMenghindari :
1)
Sistem free fight liberalism:
Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
2)
Sistem Etastisme: Mematikan potensi
unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
3)
Monopoli: Merugikan masyarakat dan
bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
4)
Struktur ekonomi dimantapkan secara
seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.
5)
Pembangunan ekonomi dilaksanakan
sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan
mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
6)
Pemerataan pembangunan.
7)
Kemampuan bersaing.
4. Aspek Sosial Budaya ( Pengaruh Aspek Sosial
budaya )
Sosial =
Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai
kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur
pemersatu Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan
cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan
kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Kebudayaan diciptakan oleh faktor
organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan
sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya
asing. Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan
secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap
budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius - Kekeluargaan - Hidup serba selaras -
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi
kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
5.
Aspek Ketahanan Keamanan ( Pengaruh
Aspek Ketahanan keamanan ) Pertahanan Keamanan Indonesia=>
Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan
keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan
hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan negara RI
dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi
nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara
terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara
nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI
dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan
negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud ketahanan
keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran
bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan
dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman. Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup :
- Struktur kekuatan - Tingkat kemampuan -
Gelar kekuatan
Untuk
membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
1.
Ancaman
a)
Ancaman dari dalam
Meskipuntokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakanhalinisebagaisesuatu yang
mengadaada, padakenyataannyapotensiancaman yang dihadapi Negara Republik
Indonesia tampaknyaakanlebihbanyakmunculdaridalamnegeri, antara lain
dalambentuk:
1)
Disintegrasibangsa, melaluigerakan-gerakanseparatisberdasarkan
sentimentkesukuanataupemberontakanakibatketidakpuasandaerahterhadapkebijakanpemerintahpusat.
sentimentkesukuanataupemberontakanakibatketidakpuasandaerahterhadapkebijakanpemerintahpusat.
Contoh: Berbagaipemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI
Permestadanjugagerakansparatis di Timor- Timuryang
pernahmenyatakandirinyaberintegrasidengan Indonesia,
meskipunakhirnyakenyataanpolitikmenyebabkanlepasnyakembalidaerahtersebut.
Ancamansparatisdawasainiditunjukandenganbanyaknyawilayahataupropinsi di
Indonesia yang menginginkandirinyamerdekalepasdari Indonesia seperti Aceh,
Riau, Irian Jaya, danbeberapadaerah lain begitu pula beberapaaksiprovokasi yang
mengganggukestabilankehidupansampaiterjadinyaberbagaikerusuhan yang diwarnainuansaetnisdan
agama.
2)
KeresahansocialakibatketimpangankebijakanekonomidanpelanggaranHakAsasiManusia
yang padagilirannyadapatmenyebabkanhuru-hara/ kerusuhanmassa
3)
UpayapenggantianideologyPancaSiladenganideologi lain yang ekstrimatau yang
tidaksesuaidenganjiwadansemangatperjuanganbangsa Indonesia.
4)
Potensikonflikantarkelompok/golonganbaikakibatperbedaanpendapat dalammasalahpolitik, maupunakibatmasalah SARA.
5)
Makarataupenggulinganpemerintah
yang sahdankonstitusional
Masalahkependudukan
yang mempengaruhiketahanannasionalJumlahpenduduk;
pertambahanjumlahpendudukdipengaruhiolehmortalitas, fertilitas, danmigrasi.Seginegativedaripertambahanpendudukadalahbilapertambahaninitidakseimbangdengantingkatpertumbuhanekonomidantidakdiikutidenganusahapeningkatankualitaspenduduksehinggaakanmenimbulkanpermasalahansocialsepertipengangguran
yang langsungmaupuntidaklangsungakanmelemahkanketahanannasional.
b)
Ancaman dari luar
Gangguandariluaradalahgangguanyang datangnya darinegara lain.
1)
Adanya negara lain yang inginmenguasaipulau-pulaukecil yang masihberada di dalamwilayah NKRI
namundekatdenganwilayahNegaralain.
2)
Potensiancamandariluarlainnyaadalahdalambentuk
"penjarahan" sumberdayaalam Indonesia
melaluieksploitasisumberdayaalamyangtidakterkontrol yang
padagilirannyadapatmerusaklingkunganataupembagianhasil yang tidakseimbangbaik
yang dilakukansecara "legal" maupun yang
dilakukanmelaluikolusidenganpejabatpemerintahterkaitsehinggameyebabkankerugianbaginegara.
Gangguandariluartampaknyaakanlebihberbentukupayamenghancurkan moral danbudayabangsamelaluidisinformasi, propaganda, peredarannarkotikadanobat-obatterlarang, film-film porno atauberbagaikegiatankebudayaanasing yang mempengaruhibangsa Indonesia terutamagenerasimuda, yang padagilirannyadapatmerusakbudayabangsa.
Gangguandariluartampaknyaakanlebihberbentukupayamenghancurkan moral danbudayabangsamelaluidisinformasi, propaganda, peredarannarkotikadanobat-obatterlarang, film-film porno atauberbagaikegiatankebudayaanasing yang mempengaruhibangsa Indonesia terutamagenerasimuda, yang padagilirannyadapatmerusakbudayabangsa.
2.
Misi
Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan
yang diabdikan untuk kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
3.
Kewilayahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhipemantapanketahanannasionaldalammenjagakeutuhan
NKRI.
- Posisisilang Indonesia yang sangatstrategis
- Kekayaanalamnya yang selalumenjadiincaranbangsa-bangsa lain.
- Strukturgeografisnyasebagainegerikepulauandenganpantai yang sangatpanjangdan ”poros” danlaut yang terbukalebar di antaranya, yang dengandemikianmudahmenjaditujuansubversi, intrusi, penyelundupandan lain-lain.
- Penduduk yang besarjumlahnya, denganstrukturkependudukan yang tidakmerataantara Indonesia bagianbaratdanbagiantimurdenganperkembangan yang jugatidakmerata.
- Banyaknyapersoalan-persoalandalamnegeri, baikpersoalan horizontal antardaerah, maupun vertical antaradaerahmaupunpusat, maupunantarlembaga-lembaganegaradipusatdandidaerah.
- Indonesia masihdalamtahap ”transformasi” danreformasi yang membawaakibat-akibatpositifdan negative terhadapkemantapanketahanannasional, baikkarenaperalihankekuasaan/kewenangannegara, maupunkarena proses demokratisasi, dan lain-lain.
- Situasiekonomidankeuangan Indonesia yang masihsangatterbatasuntukmeningkatkankemampuanpertahanandanpenegakankeamanan, baik di darat, laut, maupundiudara.
- Berbagai-bagaipermasalahanperbatasan, baikdarat, laut, termasukdasarlaut, danudara yang mewajibkan Indonesia mautidakmauharusmeningkatkankemampuanpertahanandankeamanannyauntukmemantapkanketahanannasionaldalammenjagakeutuhan NKRI.
4.
Politik Pertahanan
diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar
dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman
dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk
ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu
lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Secara
geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk
memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur
kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan
kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara
unsur-unsur utama. Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan =
Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan
mengundang campur tangan asing dengan alasan-alasan : - Menegakkan HAM -
Demokrasi - Penegakan hokum - Lingkungan hidup Mengingat keterbatasan yang ada,
untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada
negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui
pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk
kepentingan invasi (standing armed forces) :
a)
Perlawanan bersenjata = TNI, Polri,
Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
b)
Perlawanan tidak bersenjata = Ratih
sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS.
c)
Komponen pendukung = Sumber daya
nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana
perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan
Keamanan :
(1)
Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya
bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
(2)
Indonesia adalah bangsa cinta damai,
akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
(3)
Pembangunan pertahanan keamanan
ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
(4)
Potensi nasional dan hasil-hasil
pembangunan harus dilindungi.
(5)
Mampu membuat perlengkapan dan
peralatan pertahanan keamanan.
(6)
Pembangunan dan penggunaan kekuatan
pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur,
arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
(7)
TNI sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
(8)
Polri sebagai kekuatan inti
KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
0 komentar:
Posting Komentar